Modest is more
Rumah tinggal seorang arsitek bernama Eko
Prawoto ini terletak di daerah kawasan urban di tengah Kota Yogyakarta yang
cukup padat penduduk. Namun, rumah ini mampu hadir dalam sebuah keserderhanaan dan
kesahajaan yang terbilang “modest” tanpa arogansi aksen visual yang berlebihan.[]
![]() |
2015 |
WITH NATURE
Rumah ini merupakan kombinasi antara
rumah tinggal dan sebuah studio arsitektur milik arsitek ternama, Eko Prawoto.
Dibangun pada luasan dua kavling, rumah ini diwujudkan menjadi rumah yang
seakan muncul dengan sendirinya dari alam. Eko Prawoto berusaha untuk
meminimalisir dampak bangunan yang dia rancang tersebut, agar tidak merusak
lingkungan.
Bisa terlihat dari eksterior
bangunannya, terdapat banyak vegetasi yang hidup ‘berdampingan’ dengan bangunan
itu sendiri. Seakan ingin menegaskan bahwa vegetasi bukan hanya aspek pelengkap
estetika visual dalam bangunan semata, tapi juga merupakan unsur utama untuk
membuat bangunan hidup dan selaras dengan lingkungan.
Tidak hanya pada bagian eksterior
bangunan yang dipenuhi dengan vegetasi, Eko Prawoto juga berusaha untuk
memberikan view taman pada hampir semua bagian ruang dirumahnya. Pada bagian
dalam bangunan juga terdapat sebuah innercourt yang memungkinkan cahaya
matahari bisa masuk dan memperlancar sirkulasi udara. Selain itu, pada
interior ruang makan dibuat dengan plafon yang tinggi dari bambu dengan void
sangat lebar tanpa penutup yang seakan mengarahkan pandangan kita pada sebuah
taman kecil yang dilengkapi dengan kolam ikan dan kura kura.
Hal itu membuat sebuah sajian yang
enak untuk dipandang saat menyantap hidangan.
LOCAL
MATERIAL
---
Sebuah prinsip yang mengajak sebuah
bangunan untuk ‘berbaikan’ dengan ekosistem dan sekitar.
---
Wujud konsistensi dari seorang
arsitek yang peduli dan selalu mendengarkan kata alam.
---
Mungkin cukup banyak arsitek yang memilih menggunakan material lokal untuk
membuat bangunannya, tapi mungkin hanya segilintir arsitek yang mendalami dan
mengeksplorasi material lokal tersebut sehingga memiliki nilai yang lebih, baik
dari segi estetika ataupun fungsionalitas.
Pada bangunan rumah ini, sang arsitek terlihat seakan melakukan percobaan
terkait bentuk bentuk yang mungkin dihasilkan dari material lokal yang
seringkali kita temui sehari hari. Material yang dimaksud tersebut berupa kayu,
bambu, batu bata, rooster, pecahan keramik, dll.
DETAIL
Sebuah bangunan yang baik tidak
meninggalkan celah sedikitpun yang dibiarkan tidak terdesain.
Keunggulan sebuah desain tidak
terlepas dari detail detail yang terdapat pada bangunan. Detail tersebut
menjadi pemersatu elemen elemen bangunan yang lain sehingga mempunyai benang
merah yang sama atau ada keterkaitan satu dengan yang lain.
Secara gamblang, bangunan ini
mempunyai style tradisional jawa, dapat terlihat dari pemilihan material utama
berupa kayu, gebyog dan pemilihan furniturenya serta hiasan ruang yang sangat
terlihat begitu jawa.
Selain itu terdapat beberapa detail
kecil yang mungkin tidak kita sadari keberadaannya. Seperti sebuah bel yang
terletak dipagar depan rumah yang ternyata adalah sebuah bel yang layaknya
berada pada sepeda. Hal detail seperti ini yang mungkin semakin menguatkan
kesan yang ingin digugah pada sebuah bangunan.
FLOOR PLAN
Dalam merancang denah bangunan
rumahnya ini, Pak Eko Prawoto menerapkan konsep tumbuh yang pembangunannya
dilakukan dengan bertahap dan tidak serta merta jadi sebuah bangunan utuh. Hal
ini menguntungkan bagi mereka yang mempunyai budget yang terbatas dalam
membangun sebuah rumah.
Untuk mewujudkan konsep tersebut,
Pak Eko Prawoto menggunakan prinsip modular, dimana semua ruangan dibuat dengan
ukuran 3m x 3m atau kelipatannya. Hal tersebut akan mempermudah proses
pengembangan rumah ini dikemudian hari, karena material penutup dindingnya
(misal. partisi kayu, pintu, jendela, dll) dengan begitu juga mempunyai ukuran
yang sama sehingga memungkinkan untuk dibongkar dan dipasang di ruang baru.
Dengan kata lain, seiring perkembangan rumah ini, tidak ada material yang
terbuang. Fleksibel dan efisien.
Pada lantai dasar rumah ini
digunakan sebagai ruang tamu, kamar tidur, dapur, ruang makan, kamar mandi,
garasi, dan taman. Sedangkan untuk lantai 2 digunakan sebagai ruang workshop
dan ruang tidur tamu. []
0 komentar: